Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
Di media sosial, kita sering menemukan
pria-pria yang aktif melatih otot-otot tubuhnya pamer diri. Mereka mengunggah
swafoto (selfie) dan membagikannya
kepada keluarga, teman, juga orang-orang yang tidak begitu dikenalnya.
Apa alasan pria memamerkan tubuh berotot
bagus itu? Berikut ini 3 alasan utama berdasarkan analisis akun Instagram @BobbyIda
dan wawancaranya di beberapa media.
1. Menunjukkan Hasil Kerja Keras Latihan
Tubuh berotot bagus, sedap dipandang
bukan hasil sulap. Ada kerja keras dan latihan berat yang dilakukan seseorang.
Menurut penuturan Bobby Ida kepada Liputan6.com (18/7/2016), ia mengawali
proses pembentukan tubuh berotot dengan berlatih muay thai, sampai akhirnya
fokus berlatih fitnes.
Latihan keras dilakukan Bobby Sumber Instagram.com/BobbyIda |
Tubuh berotot berotot Bobby didapat
karena berlatih fitnes 5 kali seminggu, sekitar 2-3 jam per latihan. Ia juga menjaga
asupan makanan. "Makanan itu 80% dalam fitnes," ujarnya. Istirahat
pun harus cukup.
Atas segala kerja keras itu, Bobby dan
pria-pria yang sudah menjalani hidup bugar dan sehat merasa wajar memamerkan hasilnya.
Mereka berusaha tidak iri saat orang lain makan lezat tanpa batasan. Setelah
tubuh mereka terbentuk six pack,
giliran mereka menikmati tatapan iri dari orang lain.
2. Bentuk Penghargaan Pada Diri Sendiri
Bobby Ida saat kecil memiliki tubuh
kurus.Teman-teman memanggilnya Si Kurus. "Dulu sebelum aku mulai dengan
fitnes badanku sangat kurus sehingga di sekolah waktu aku kecil, orang
memanggil aku skinny," tutur Bobby
kepada Liputan6.com.
Perubahan tubuh Bobby bertahap Sumber Instagram.com/BobbyIda |
Sekitar 7 tahun lalu, ia menjadikan
Arnold Schwarznegger sebagai role model
untuk mencapai impian tubuh berotot
seperti sekarang. Berbagai kegagalan pernah dihadapinya. Kini, pria dengan bobot
95-94 kg dan tinggi 180 cm itu berhasil meraih mimpinya.
Unggah foto tubuh berotot di media
sosial merupakan bentuk penghargaan pada diri sendiri sebagai hasil proses yang
panjang. “The way youre body looks
depends mostly on yout food. You can train all day long if you aint eating
right youre not going to get the best result,” tulis Bobby Ida di akun
Instgram @bobbyida pada foto yang memamerkan tubuhnya dengan latar dapur
(5/8/2017).
3. Upaya Branding
Bobby saat ini berprofesi sebagai personal
trainer di beberapa pusat kebugaran di Jerman. Darah Bali yang mengalir di
tubuhnya selain Jerman, membuatnya mampu berbahasa Indonesia. Bobby membuat beragam
video tentang kebugaran dan kesehatan di akun Youtube 2Nine Fit Indonesia.
Profesi itu ditunjang dengan pendidikan
Bobby di jurusan Education for Fitness
and Health pada satu perguruan tinggi di Jerman. Fisik berotot bagus serta latar
belakang ilmu fitness dan kesehatan membuat branding
Bobby Ida sebagai personal trainer sangat kuat. Maka dari itu, ia perlu
menujukkan tubuh berototnya sebagai upaya branding.
Bobby juga seorang model Sumber Instagram.com/BobbyIda |
Jika kita teliti, pria-pria yang memamerkan
tubuh berotor breprofesi sebagai personal
trainer, endorser produk olahraga
dan kesehatan, dan sejenisnya. Tubuh berorot adalah modal untuk beriklan,
sehingga orang lain terpikat dan menggunakan produk atau jasa yang
diiklankannya. Rupiah pun mengalir ke kantong si otot bagus dan tim
manajemennya.
Komentar
Posting Komentar