Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
Ibu saya lebih suka
membuat camilan sendiri daripada membeli. Selain hemat, porsinya pun bisa
disesuaikan dengan kapasitas perut kami, tiga bersaudara yang semuanya
laki-laki. Salah satu camilan yang dibuat ibu saya itu adalah roti.
Membantu Ibu
Saya sebagai anak
tertua, paling sering diminta ibu membantunya membuat camilan. Adik-adik cenderung
bantu menghabiskan camilan. Kami biasanya membuat camilan di hari minggu,
berdasarkan resep dari tabloid atau koran yang dikliping ibu. Hanya butuh
waktu 1-2 jam saja, camilan hemat ala rumah siap tersaji. Porsi makan, bisa
sepuas kami.
Setelah menikmati roti,
tentu saja kami harus ikut membereskan peralatan yang digunakan. Salah satu
peralatan yang mendapat perhatian khusus ibu adalah cetakan roti. Kenapa? Kata
ibu, cetakan roti harus dirawat dengan baik agar tetap aman dipakai lagi juga
tahan lama. Perawatan sekadarnya dapat membuat cetakan roti berjamur dan
berkarat sehingga tidak aman digunakani.
Tips Merawat Cetakan Roti
Berikut ini beberapa
langkah perawatan cetakan roti yang saya ingat dari ibu saya.
1. Langsung Membersihkan Cetakan Roti
Selesai digunakan, cetakan
roti langsung dibersihkan. Membersihkan cetakan ini dimaksudkan agar sisa
minyak dan adonan yang menempel lebih mudah hilang. Semakin lama dibiarkan,
adonan dan noda-noda lainnya akan kering sehingga sulit dibersihkan.
2. Gunakan sabun cuci piring
Dahulu, ibu saya
menggunakan sabun cuci piring dalam bentuk krim (sabun colek). Sekarang, sabun
cuci piring sudah tersedia dalam bentuk cair. Bentuk cair lebih mudah larut
dalam air daripada sabun yang berbentuk padat. Jadi lebih baik gunakan sabun
cuci piring cair untuk hasil yang lebih optimal.
3. Mengeringkan Cetakan Sebelum Menyimpannya
Setelah dicuci, ibu
meminta saya untuk mengelap cetakan dan peralatan yang terbuat dari logam
lainnya dengan kain bersih. Bukan menjemurnya di sinar matahari langsung atau
diangin-anginkan dalam keadaan basah. Jika tidak dikeringkan dengan lap, bagian
basah yang dikeringkan secara langsung dapat meninggalkan noda. Bahkan, air yang terlalu lama menempel sangat mudah
menyebabkan pengkaratan.
4. Menghilangkan Karat
Biasanya cetakan yang
terbuat dari bahan besi akan sangat mudah berkarat. Ketika sudah timbul
bercak-bercak coklat kemerahan di bagian permukaan dalam, panaskan sebentar
saja. Caranya, taruh cetakan di atas kompor yang menyala beberapa menit. Nah,
bagian yang berkarat lebih mudah dihilangkan dengan cara digosok perlahan.
Untuk lapisan bagian
luar yang mengalami pengkaratan, kita dapat mengandalkan amplas.Gosok bagian
yang berkarat sampai bersih dari karat.
Cara itu, bisa kita
lakukan jika masing sayang pada cetakan roti atau kue. Ibu saya berusaha agar
karat itu tidak terjadi. Kalau sudah berkarat, ibu lebih suka menggantinya
dengan cetakan roti atau kue yang baru
5. Olesi Minyak Sebelum Menggunakan Kembali
Ketika cetakan roti
akan digunakan kembali, ibu biasanya meminta saya mengolesi bagian dalam
cetakan dengan minyak goreng atau margarin. Jika tidak, roti yang jadi akan melekat
erat di cetakan sehingga kurang bagus tampilannya saat dilepas dari cetakan.
Hal ini juga membua cetakan susah untuk dicuci kembali. Maka, ingatlah untuk
mengolesi cetakan dengan minyak atau margarin sebelum memasukan adonan roti ke
dalamnya.
Bertahun-tahun kemudian,
tips merawat cetakan roti ini masih saja saya ingat, meskipun saya dan istri
belum pernah membuat roti sendiri. Mungkin karena dulu saya belajar dengan
praktik langsung, learning by doing. Bukan
dihafal. Saya menuliskan tips merawat cetakan roti ini sekarang untuk berbagi,
semoga bermanfaat bagi siapa saja yang senang membuat roti sendiri.
Sumber gambar bukalapak.com
Wow Bermanfaat Gan Boleh Di COba Neh
BalasHapusSilakan, Aria
Hapusthnks gan infonya tp sayangnya saya tdk mempunyai cetakan roti :D
BalasHapusMUngkin suatu hari nanti punya, bahkan berbisnis roti ^_^
Hapusoh begitu ya gan. ntar kalau saya udah punya cetakan roti mau nerapin cara diatas. biar tahan lama :D
BalasHapusNah ini ni. Cetakan rotiku kayak berkarat gtu, ternyata kurang perawatan deh, tfs bngt mas ko
BalasHapus