Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m
BACA JUGA: Ulasan faktor penyebab Nania memilih Rafli
Film Cinta Laki-laki biasa mulai tayang di bioskop pada 1 Desember 2016. Film yang disutradarai Guntur Soeharjanto ini memasangkan Velove Vexia sebagai Nania Dinda Wirawan dan Deva Mahenra sebagai Muhammad Rafli Imani. Seperti apa kisah film produksi Starvision Plus ini?
Film Cinta Laki-laki biasa mulai tayang di bioskop pada 1 Desember 2016. Film yang disutradarai Guntur Soeharjanto ini memasangkan Velove Vexia sebagai Nania Dinda Wirawan dan Deva Mahenra sebagai Muhammad Rafli Imani. Seperti apa kisah film produksi Starvision Plus ini?
Perkenalan Nania dan Rafli
Nania
(Velove Vexia) bertemu Rafli (Deva Mahenra) saat kerja praktik lapangan di perusahaan pengembang perumahan.
Rafli menjadi pembimbing mahasiswi arsitektur itu. Rafli tidak memperlakukan
Nania secara khusus. Nania harus ikut bekerja kasar bersama buruh bangunan
seperti mengaduk semen, memplester dinding, dan lainnya. Namun karena melakukan
pekerjaan-pekerjaan kasar itulah, Nania mengenal Rafli lebih jauh, begitu juga
dengan Rafli.
Nania
dan Rafli saling bersimpati. Nania melihat sendiri betapa besar kepedulian
Rafli terhadap buruh yang mengalami kecelakaan dan ketaatan Rafli dalam
beribadah. Di tengah kesibukannya mengawasi pembangunan perumahan, Rafli masih
menyempatkan diri shalat di antara truk-truk besar. Rafli juga melihat Nania
sebagai perempuan yang tidak mudah mengeluh. Bahkan ia mengevaluasi rencana
anggaran biaya perumahan sehingga dapat mewujudkan impian Rafli untuk
menghadirkan rumah yang nyaman dan juga murah.
Saat
hadiri pernikahan Tolle Syukur (Muhadkly Acho)
asisten Rafli, keduanya semakin dekat. Nania menanyakan kriteria calon istri
Rafli. Salihah dan menutup aurat adalah jawaban yang diucapkan Rafli. Saat itu,
Nania mengenakan gaun model Shanghai yang memperlihatkan kaki jenjangnya. Rafli
pun menjelaskan konsep ta’aruf. “Lelaki berani mengajak perempuan ta’aruf adalah lelaki
yang yakin bahwa perempuan itu akan cocok untuknya.” Nania semakin kagum terhadap sikap dan pemikiran Rafli.
Benih-benih
cinta terhadap Rafli yang tumbuh di hati Nania terusik kehadiran Tyo Handoko (Nino
Fernandez). Tyo seorang dokter bedah, memiliki bibit, bebet, bobot yang sesuai
dengan kriteria keluarga besar Nania. Ibu dan tiga kakak Nania mendorong Nania
agar serius menjalin hubungan percintaan dengan Tyo. Rafli pun mulai menyadari keberadaan
Tyo yang sering mengantar dan menjemput Nania ke lokasi praktik. Ada perasaan rendah diri pada Rafli, karena ia hanyalah laki-laki biasa, lulusan D3.
Rafli Menikahi Nania
Dua
tahun berlalu. Karir Nania sebagai arsitek melesat. Hal itu diketahui Rafli
dari majalah yang memuat profil Nania sebagai arsitek berbakat. Dorongan sang
ibu untuk segera menikah dan sindiran Tolle membuat Rafli berani menemui Nania
kembali dan mengajaknya ta’aruf. Tidak lama kemudian keduanya bersepakat untuk
menikah, meskipun Rafli dan Nania sempat mendapat tekanan dari semua kakak
kandung dan kakak ipar Nania.
Kehidupan
rumah tangga Nania dan Rafli sejatinya bahagia. Mereka tinggal di rumah
sederhana nan nyaman di Gadog, Bogor yang cukup terpencil. Namun menurut
pandangan Ibu Nania dan kakak-kakaknya, Nania dan Rafli hidup susah dan
kekurangan. Sang ibu selalu membandingkan Rafli dengan kakak ipar Nania:
seorang politikus, pengusaha, dan dosen terkenal.
Kemarahan
Nania memuncak saat ibu dan kakak-kakak Nania mengunjunginya. Nania tengah
hamil tua, sendirian di rumah. Sang ibu membawakan Nania seorang pembantu dan
kakaknya memberikan peralatan bayi bekas pakai. Ibu dan kakak seolah sudah jauh
mencampuri kehidupan rumah tangga Nania. Nanaia berang, terjadi pendarahan yang
membuat Nania harus dilarikan ke rumah sakit dan melahirkan bayi dalam keadaan
prematur.
Untunglah
Nania dan sang bayi selamat. Sang bayi diberi nama Yasmin Cinta Muhammad. Kakak
Nania yang ingin membayari semua biaya rumah sakit ditolak Rafli. Rafli membawa
Nania pulang ke rumah. Mereka menjalani kehidupan rumah tangga seperti biasa.
Kebahagiaan bertambah takkala lahir anak kedua yang diberi nama Yusuf.
Nania Mengalami Amnesia
Klimak
cerita film Cinta Laki-laki Biasa dimulai saat Teguh Trimurti (Agus Kuncoro), kakak
ipar Nania ditangkap KPK. Ranti, kakak pertama Rania yang merupakan istri Teguh
mencoba bunuh diri. Nania dijemput untuk menenangkan Ranti. Namun di tengah
jalan terjadi kecelakaan yang membuat Nania terluka parah. Selain kaki Nania lumpuh,
ia juga mengalami retrograde amnesia. Nania tidak bisa mengingat semua masa
lalunya.
Apakah Nania akan mengingat kembali masa lalunya dengan cara yang sama di sinetron-sinetron Indonesia? Apakah Rafli kembali menjadi suami Nania atau sebaliknya jatuh ke dalam pelukan Tyo? Silakan cari tahu jawabannya dengan menonton langsung di bioskop terdekat, ya…
Sebenarnya ide ceritanya ga jauh-jauh banget dengan sinetron ya? Tapi tetap membuat penasaran terutama kemampuan akting para pemainnya
BalasHapusYa, ide dasar bisa saja sama dengan sinetron. Tapi untuk film, senematografinya harus juara karena orang menontonnya di bioskop (harus bayar dan meluangkan waktu). Nonton di bioskop yang berlayar lebar dan suara bagus juga memberikan kepuasan tersendiri bagi indra kita
Hapus