Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
Saya tidak suka masakan bebek. Ketidaksukaan itu terbentuk karena ibu
berkali-kali memasak bebek peliharaan kami. Bebek-bebek yang ribut dan
berkejaran kerap terbayang di kepala saya saat masakan bebek terhidang. Namun
saya tak punya pilihan jika memenuhi undangan dan santapan yang tersedia hanya
bebek.
Saat beberapa teman mengadakan pertemuan di rumah makan Bebek Kaleyo Bandung, saya sempat ragu. Hidangan di sana pastilah serba bebek. Berdasarkan pengalaman menemani istri menikmati kuliner Bandung dari bebek, tidak semua masakan bebek mengena di hati saya. Terkadang daging bebeknya masih alot, membuat bayangan bebek peliharaan saat kecil terlintas lagi.
Bebek Kaleyo Bandung, tampak luar |
Saya memaksakan diri pergi ke Bebek Kaleyo Bandung. Bebek Kaleyo adalah kuliner Bandung yang resmi dibuka awal Januari 2015 lalu. Teman satu kantor merekomendasikan, katanya “Bebek Kaleyo merupakan tempat makan yang enak dan murah di Bandung”. Alamatnya di Jl. Pasir Kaliki No 185-189 Bandung, tepat di persimpangan Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.
Peta lokasi Bebek Kaleyo Bandung |
Setelah beberapa jam berada di sana, mencicipi dengan ragu hidangan bebek sambil ngobrol ini itu dengan beberapa teman, saya harus mengatakan bahwa Bebek Kaleyo Bandung itu ASEM banget!
A untuk Asyik
Area Makan yang luas dan lega, menyediakan 80 meja untuk santap bersama |
Bersantai dan bermain di Bebek Kaleyo Bandung |
Tempat shalat yang cukup nyaman, juga toilet yang terawat bersih |
S untuk Sehat
Daging bebek memiliki nutrisi yang lengkap. Daging bebek mengandung
protein tinggi sekitar 50% dari kebutuhan protein harian untuk jumlah konsumsi
100 gram daging bebek. Vitamin A, B3, C, zat besi, selenium dan kalsium juga
terkandung di dalamnya. Setiap 100 gram daging bebek bagian dada
setidaknya menyimpan 50% vitamin B3 yang kita butuhkan dalam sehari. Vitamin B3
ini dapat membantu tubuh kita mengurangi jumlah Lipoprotein (LDL) si
kolesterol jahat penyebab penyakit jantung.
Bebek Peking kremes yang digoreng dengan minyak maksimal 2x pakai. |
Bebek Kaleyo Bandung, proses awal memasaknya di Jakarta |
Bebek kaleyo di situsnya sudah menyatakan bahwa mereka hanya menggunakan
minyak goreng dua kali saja. Penggunaan minyak goreng dua kali saja
memungkinkan nutrisi bebek tetap terjaga, tidak bertambah dengan zat-zat yang
bisa merusak tubuh secara perlahan. Maka fakta penggunaan minyak goreng
dua kali itu sangat menenangkan saya; makan Bebek tanpa rasa khawatir. Terlebih Bebek Kaleyo telah
mendapat sertifikasi halal dari MUI.
E untuk Enak
Tepat jam 12.00 WIB, antrian di depan meja saji Bebek Kaleyo Bandung
sudah ramai. Saya menghitung ada 30 orang yang sedang mengantri dan saya
menjadi pengantri yang ke-31. Antrian yang panjang itu sedikit memberi isyarat,
bahwa masakan bebek di Bebek Kaleyo Bandung ini enak. Jika kurang enak, kecil
kemungkinan orang banyak mengantri. Seorang karyawati memberikan saya buku
menu. Gunanya agar saya sudah bisa menyebutkan menu saat berada di meja saji.
Meja saji penuh dengan contoh paket bebek di atas piring namun terbungkus
plastik. Saya memilih bebek peking dan sate bebek, sayur pare tumis dan sambal
mangga muda. Tak lupa juga saya mengambil sambal khas Kaleyo gratis di depan
meja kasir. Untuk minumannya saya menujuk es pala. Saya membawa menu tersebut
ke meja santap. Beberapa teman sudah menikmati menu bebeknya. Kelihatannya,
enak. Namun saya tetap saya agar berdebar-debar saat menjumput nasi dan
mencubit daging bebek.
Sate Bebek, daging diungkep, kemudian dibakar |
Bebek peking pilihan saya ternyata empuk. Begitu dikunyah terasa lembut.
Sambal Kaleyo juga tidak begitu pedas meskipun mirip dengan sambal ekstra pedas
di rumah makan lain. Sate Bebek juga terasa empuk ketika gigi saya memotongnya.
Saya bersantap tanpa mengingat sedikit pun kenangan buruk dengan daging bebek.
Hidangan bebek peking dan sate bebek ludes dalam hitungan menit. Alhamdulillah,
Bebek Kaleyo ini bisa masuk daftar bebek layak makan di dalam kepala saya: tempat makan enak dan murah di Bandung
Sambal khas Kaleyo, gratis! Ambil sepuasnya |
M untuk Murah.
Sebelum makan, saya menekuri harga menu-menu bebek di buku menu. Harga setiap menu bebek berkisar pada harga Rp 25.000. Harga tersebut sudah termasuk nasi dan sedikit sayur lalapan, namun belum termasuk minuman. Untuk sayuran, sambal, dan menu lain yang tidak masuk dalam paket contoh, kita harus membayar lagi.
Berbagai minuman juga tersedia, baik minuman panas maupun dingin. Teh tawar seharga Rp 1.500 atau es teh manis yang dikenakan tarif Rp 3.500. Bisa menjadi pilihan jika ingin berhemat ria. Jika dibandingkan dengan rumah makan bebek sejenis, Bebek Kaleyo ini tergolong menawarkan harga yang murah.
Sekali lagi saya menambahkan Bebek Kaleyo di daftar rumah makan murah di kepala saya. Sehat, enak, dan murah. Sepertinya saya kan sering mengajak keluarga saya ke kuliner Bandung yang satu ini. Saya sudah membuktikan Bebek Kaleyo itu kuliner Bandung yang ASEM banget!
Dummy atau contoh berbagai minuman dingin |
Sekali lagi saya menambahkan Bebek Kaleyo di daftar rumah makan murah di kepala saya. Sehat, enak, dan murah. Sepertinya saya kan sering mengajak keluarga saya ke kuliner Bandung yang satu ini. Saya sudah membuktikan Bebek Kaleyo itu kuliner Bandung yang ASEM banget!
hiyaaaa...aq gak nolak klo ditraktir ke situuu
BalasHapusBoleh, nanti ajak masmu makan di situ, ya. Di jadebotabek banyak cabangnya. Kalau di Bandung baru 1
HapusSaya juga gak suka bebek kang koko. Tapi pas baca ulasan koko yang menarik, mauu nyoba jugaaa ah bebek kaleyonya muantep tenan :)
BalasHapusDi Bogor, Bebek Kaleyo belum ada, tapi kalau di Bekasi ada beberapa. BIsa cek di http://www.kaleyo.com/gerai Mamah Fatih
Hapus