Sebagian orang menganggap TikTok sebagai media unfaedah. Isinya video-video
joget-jogetan dan menyanyi lipsync saja. Satu dari sekian penyebab
persepsi TikTok seperti itu karena konten yang viral dari TikTok adalah konten
joget dan lipsync. Padahal konten TikTok
sebenarnya sangat beragam.
TikTok berhasil mengatasi masalah orang-orang yang ingin membuat video
namun terkendala teknis. Tidak mampu mengambil gambar yang bagus, menyunting misalnya.
TikTok menyediakan beragam fitur yang memungkinkan siapa saja membuat video
pendek. Bahkan berpotensi besar viral karena kemudahan berbagi ke media sosial.
Jadi TikTok sebenarnya menawarkan konten video pendek, bukan sekadar video
joget dan nyanyi saja.
Popularitas video pendek dari TikTok, sepertinya memicu media sosial
lainnya menghadirkan fitur menonton dan membuat video pendek juga. Instagram
mempunyai Reel, Youtube menghadirkan Shorts di aplikasi ponsel pintar.
Keberadaan TikTok berhasil mengancam eksistensi Youtube sebagai penyedia konten
video.
Festival dan Acara Film
Pengguna TikTok pada umumnya kaum remaja dan dewasa muda. Target market TikTok
ini sama dengan target peserta gelaran Sundance Film Festival Asia 2021. Tepat
kiranya Sundance Institute dan XRM Media, yang mendapat sokongan dari IDN Media
mengadakan program menonton film dan diskusi film di platform Tiktok
@SundanceFFAsia dan Collab.sundance.org
Sundance Film Festival Asia menawarkan 8 film pendek untuk kita nikmati
dari rumah saja. Terdiri dari 4 film naratif dan 4 film dokumenter dengan
judul-judul sebaga berikut.
Film Dokumenter
1. Amy Tan: Unintended Memoir (U.S.A)
2. Try Harder! (U.S.A)
3. Users (U.S.A., Mexico)
4. Writing With Fire (India)
Film Naratif
1. The Dog Who Wouldn't Be Quiet (Argentina)
2. John and the Hole (U.S.A)
3. Luzzu (Malta)
4. Passing (U.S.A)
Kita dapat memperoleh tiket digital mulai Rabu, 15 September 2021 https://sundancefilmfestivalasia.org
Beberapa diskusi seputar film yang dapat kita saksikan melalui platform Tiktok
@SundanceFFAsia juga Sundance Collab. Beberapa tema sangat menarik seperti
berikut ini.
Jumat, 17 September, pukul 10:00
WIB di Collab.sundance.org,
diskusi soal Indonesian Short Filmmaking.
Alumni Sundance Film Festival akan berbagi pengalaman mereka membawa karya ke
panggung internasional. Mereka adalah Wregas Bhanuteja (Tak Ada yang Gila di
Kota Ini) dan Aditya Ahmad (Kado). Hadir pula produser Meiske Taurisia (Seperti
Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas). Ernesto Foronda yang pernah menjadi Programmer
Sundance Film Festival Shorts dan Head of Features Perfect Storm Entertainment
(franchise Fast and Furious, Star Trek Beyond) akan menjadi moderator diskusi.
Kamis 23 September, pukul 11:00 WIB. di TikTok (@SundanceFFAsia), IDN Media mempersembahkan: Film Outlook - Industri film Indonesia dari tahun 2016, era pandemik, hingga potensi yang mungkin terjadi pasca pandemik. Pemantik diskusinya adalah Angga Sasongko (Pendiri Visinema Pictures), dan Chand Parwez Servia (Presiden Direktur Starvision) dan Mira Lesmana (Pendiri Miles Films).
Kamis 23 September, pukul 15:00
WIB di TikTok
(@SundanceFFAsia), IDN Media mempersembahkan: Women in Film Industry. Diksusi
akan mengupas peran perempuan dalam industri film Indonesia bersama Nia Dinata
(Berbagi Suami), penulis skenario Gina S. Noer (Habibie & Ainun), dan
produser Susanti Dewi (Moammar Emka's Jakarta Undercover) serta pakar dari luar
Indonesia yaitu Sue Turley (SVP of XRM Media) dan Amanda Salazar (Head of Programming
and Acquisitions of Argo) .
Jumat 24 September, pukul 15:00
WIB di TikTok
(@SundanceFFAsia) IDN Media mempersembahkan: The Directors - Festivals and the
Pathway to Success. Diskusi ini akan membahas beberapa filmaker yang merintis
karir di dunia film dari ajang film internasional. Pada diskusi tersebut akan
hadir Joko Anwar (Perempuan Tanah Jahanam), Edwin (pemenang penghargaan Golden
Leopard: Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas), dan Yosep Anggi Noen
(Hiruk Pikuk Si Alkisah). Mereka akan berbagi pengalaman mengikuti fetivalfilm
kelas dunia. Fajar Nugros (Head of IDN Pictures) akan bertindak sebagai
moderator. Diskusi ini sangat cocok bagi siapa saja yang ingin mengikuti Festival
Film, Program Fellowship, dan International Workshop guna karir di dunia film.
Sabtu, 25 September, pukul 11:00 WIB secara langsung di Collab.sundance.org. Diskusi akan memaparkan Sundance Film Festival: Asia Documentary Filmmakers, serta tanya jawab bersama Kim Yutani & Heidi Zwicker selaku Programmer Sundance Festival. Hadir pula beberapa filmmaker, seperti Rintu Thomas dan Sushmit Ghosh (Writing With Fire), Natalia Almada (Users), dan Debbie Lum (Try Harder!).
Short Film Competition
Satu acara yang ditunggu-tunggu dalam ajang Sundance Film Festival Asia
2021 adalah pengumuman Jury Award for Best Short Film di Short Film Competition.
Pengumuman akan dilakukan di TikTok live streaming @SundanceFFAsia pada Sabtu,
25 September, bersamaan dengan pengumuman Honorary Mention. Kompetisi tersebut
bertujuan untuk menemukan dan membina talenta-talenta baru di dunia film guna
menuju perfilman internasional.
Ada 160 film pendek yang sudah masuk dan menjalani seleksi. sudah diterima dan diseleksi. Sebanyak 10
finalis telah terpilih. Mereka adalah:
1. Black Winter (Noviandra Santosa).
2. Diary of Cattle (Lidia Afrilita & David Darmadi).
3. Goodnight, Stargazer (Adriano Rudiman).
4. Jamal (Muhammad Heri Fadli).
5. Makassar is a City for Football Fans (Khozy Rizal).
6. Masa Depan Cerah 2040 (Winner Wijaya).
7. Rendang of Death (Percolate Galactic).
8. Rong (Indira Iman).
9. Srikandi (Andrea Nirmala Widjajanto).
10. Sunrise in the Forest (Samuel Ruby).
Informasi untuk mendapatkan tiket
● Rabu 15 September, 09.00: Sundance Film
Festival: Asia 2001 Screening Passes tersedia di SundanceFilmFestivalAsia.org.
Harga tiket:
● Rp 30.000 - Tiket Single Screening
● Rp 85.000 - Tiket Explorer untuk akses ke
semua screening
Untuk informasi lebih banyak di https://www.instagram.com/sundanceffasia/ dan
SundanceFilmFestivalAsia.org.
Komentar
Posting Komentar