Rabu (8/7/2020) Lilik Gunawan dan putranya Balda berkunjung ke Syaamil Quran. Kunjungan yang mendadak. Untunglah saat itu saya sedang berada di kantor, bukan work from home.
Mereka kami ajak melihat proses pembuatan Al Qur’an. Lilik kembali menuturkan kisah perjalanan bersama Balda dari Jambi ke Mekah. Meskipun saya sudah mendengar kisahnya di media daring dan acara bincang-bincang televisi, penuturan ayah 3 anak itu tetap saja menarik.
Lilik mampir ke Syaamil dalam perjalanan pulang menuju Jambi. Mantan anggota DPRD Kabupaten Merangin, Jambi itu mengendarai sepeda motor Nmax dari Surabaya. Nmax yang pernah mereka pakai selama 8 bulan Jambi-Mekah itu baru tiba di Pelabuhan Surabaya. Lilik pernah melelang sepeda motor itu, namun kemudian membatalkannya.
Membawa Anak Balita
Kalau dipikir-pikir, memang gila perjalanan Lilik
dan Balda itu. Bayangkan saja, mengendarai sepeda motor dengan Balda yang masih
berusia 4 tahun menyusuri Jambi hingga Mekah.
Lilik dan Balda bersama satu keluarga di Guwahati, India. |
“Saya bawa Balda itu untuk teman saya. Menguatkan saya. Pernah dalam satu perjalanan di India, kami berada di belakang truk. Truk itu nggak lihat kami di belakangnya. Karena berusaha menghindari truk itu kami masuk ke lumpur. Belepotan semua. Sambil tertawa, Balda bilang ke saya, ‘Ayah kayak orang gila.’ Kami tertawa.”
Lilik awalnya khawatir mempublikasikan
perjalanannya bersama Balda. Khawatir dituduh melakukan eksploitasi anak yang
masih berusia 4 tahun kala melakukan perjalanan itu. Namun para wartawan
menguatkannya.
“Kalau eksploitasi, ngapain Mas Lilik peduli
dengan safety Balda,” komentar
seorang wartawan.
Dukungan wartawan itu akhirnya memantapkan Lilik.
Akhirnya dia rutin Lilik mengunggah foto dan kisah perjalannya di akun
Instagram pribadinya @jejakpalmarjambi.
“Supaya saya nggak repot menjawab pertanyaan banyak orang, ‘sedang di mana, lagi apa,’ begitu,” tuturnya.
Menyasar Motor Club dan Geng Motor
Perjalanan Lilik menarik perhatian banyak orang,
khususnya komunitas pecinta dan pengendara sepeda motor. Lilik sering diundang untuk
menceritakan pengalamannya, berbagi tips dan trik.
“Saya banyak hutang cerita. Makanya saya pengen
bikin buku,” ujar Lilik.
Siapa saja dapat membaca kisah lengkap
perjalanannya. Lilik berharap kisahnya menginspirasi banyak orang. Terutama
mereka yang mampu namun tak kunjung pergi ke Mekah.
Lilik juga ingin menggalakkan kegiatan positif di
kalangan motor club dan geng motor. Khusus geng motor, citranya kurang bagus di
mata masyarakat. Geng motor identik dengan kegiatan ugal-ugalan di jalan raya.
“Banyak yang baik juga sebenarnya. Tapi masyarakat
tahunya yang jelek.”
Saya mendengarkan beberapa pengalaman pria berkulit gelap itu dengan beberapa motor club. Komunitas motor sering melakukan perjalanan jauh bersama (touring). Sebagian masih belum tahu bagaimana cara bersuci dan shalat selama touring. Itu satu dari sekian PR ang ingin dibereskan Lilik.
Orang-orang yang paham agama masih jarang yang berdakwah di kalangan club motor, apalagi geng motor. Lilik ingin menjadi satu dari orang yang jarang itu, meskipun masih terus memperdalam ilmu-ilmu tentang fikih dan lainnya.
Tekad Lilik itu mendapat dukungan dari Pidi Baiq. Sebelum erkunjung ke Syaamil, Lilik sudah bertemu dengan penulis novel Dilan tersebut. Lilik mendapat banyak kisah seputar geng motor dari Pidi Baiq. Ya, Dilan sebenarnya alterego dari Pidi Baiq sendiri. Tidak heran dunia geng motor akrab dengan Pidi Baiq.
Untuk Ibu
Suksesnya perjalanan Lilik Gunawan dan Balda dari
Jambi ke Mekah tidak lepas dari doa sang ibunda. Keduanya berangkat dari Jambi sekitar
Mei 2019. Tiba di Mekah hariSenin (30/12/2019) malam.
Kepergian Lilik sebanrnya nekat. Sepada motor yang dipakainya pun belum lunas. Malah sang pemilik menagih pembayaran saat Lilik sedang melakukan perjalanan fenomenal itu.
Menurut Lilik perjalanannya dari Indonesia sampai India penuh dengan cobaan. Kala kekurangan, kelaparan, Lilik sering menelepon ibunya. Minta didoakan. Setelah didoakan sang ibu, ada saja kemudahan yang diperolehnya. Satu dari kemudahan itu adalah pembayaran lunas atas sepeda motornya oleh Kapolda Jambi.
Seiring dengan publikasi perjalanannya oleh
berbagai media, Lilik mulai mendapat banyak kemudahan sejak meninggalkan India.
Puncaknya Istri dan ibu Lilik mendahului
tiba di Mekah. Beberapa komunitas dan organisasi yaitu Komunitas Masyarakat
Muslim Indonesia Abu Dhabi UEA, Indonesia Muslim Asosiation Dubai UEA dan
Organisasi Indo Emirate Ruawais UEA yang berinisiatif memberangkatkan ibu dan
istri Lilik. Mereka berkumpul di Mekah setelah delapan bulan berpisah.
Tujuan perjalanan Lilik untuk mendapatkan undangan
haji atau haji furoda untuk sang Ibu memang belum tercapai. Tokoh-tokoh yang dapat
memberikan furoda yaitu satu ulama di Banjarmasin, Sultan Brunei, dan Raja
Salman belum bisa ditemuinya. Namun Lilik berhasil mengumpulkan ratusan pesan
singkat tentang makna ibu dari orang-orang yang ditemuinya selama dalam
perjalanan. Pesan singkat itulah yang juga akan dibukukannya.
Saya sudah tidak sabar ingin mendengarkan detil kisah
perjalanan Lilik melewati 10 negara. Namun sepertinya saya harus bersabar,
karena Lilik masih harus melanjutkan perjalanan menuju Jambi.
Alhamdulillah, kini mereka sudah tiba di Jambi. Balda pun
sudah bersekolah di sebuah TK. Semoga film dan buku Lilik segera beredar, bisa
dinikmati siapa saja.
Wah bersambung, bikin penasaran aja nih petualangan Lilik dan Balda. Cepetan disambung lagi ya Kang hehe
BalasHapusKemarin emang belum kelar. Alhamdulillah sudah tuntas ini
HapusSaya baca ini jadi super terharu. Ini Bapaknya Balda laki banget ya. Doa ibu di banyak tempat selalu manjur dan menjadi pembuka segala keruwetan. Semoga suatu saat bisa menjejak di tanah suci bersama keluarga dan orang tua tercinta...
BalasHapusIya.. Satu hal yg masih banyak dilupakan seorang anak: dahsyatnya kekuatan doa ibu. Penjelasan ilmiahnya ada di kajian-kajian dr. Aisah Dahlan. Cari aja di Youtube dengan kalimat telusur
HapusKEKUATAN DO'A IBU - Bersama Dr. Aisah Dahlan
MasyaAllah kisah yang sangat mencengangkan dan menginspirasi. Makasih mas sudah menuliskannya. Gak sabar pengen baca bukunya...
BalasHapusMerinding baca kisah perjalannannya. Balda pasti akan punya banyak kenangan indah bersama ayahnya di masa kecil.
BalasHapus