Sebagian orang heran dengan pria mapan tampan yang belum juga menikah di usia tiga puluhan bahkan usia kepala empat. Fenomena ini sering kita temukan di kota-kota besar, namun ada juga di kota kecil, kabupaten bahkan desa.
Cari dan tunggu apa lagi, ya?
Sebagai sesama pria, saya juga tidak tahu jawaban pastinya. Apakah kenyamanan dan kesempurnaan cinta yang dicari? Bisa jadi si pria menetapkan kriteria tertentu saat memilih calon istri. Saya coba kutip dari standardmedia.co.ke, ada 7 kriteria yang umumnya dipakai pria di seluruh dunia saat memilih calon istri.
1. Usia lebih muda sering heran
Pria memilih wanita yang lebih muda 5 – 10 tahun. Jika pria berusia 30 tahun, calon istri berada di kisaran usia 20 – 25 tahun. Jika pria menginginkanpunya banyak anak, usia muda akan menjadi prioritas utama sebab usia aman melahirkan haruslah sebelum 40 tahun. Usia yang lebih muda juga membuat si pria bangga menggandeng istrinya ke mana-mana
2. Bukan wanita karier
Wanita karier cenderung memiliki banyak pertimbangan untuk segera memiliki anak setelah menikah. Bahkan sebagiannya ragu-ragu untuk memiliki anak. Wanita yang bekerja namun resign, cenderung lebih mudah dipilih oleh pria ingin segera punya anak. Citra ibu rumah tangga yang baik hingga saat ini masih wanita yang berada di rumah saja.
3. Gadis lugu yang berbudi luhur
Gadis pesta yang tidak bisa menunggu akhir pekan untuk dugem, perokok, bahkan memiliki pengalaman hidup bebas tentu bukan pilihan yang baik. Pria lebih memilih gadis luguyang berbudi luhur. Hal ini bukan berarti gadis yang akan dipilih berasal dari desa. Sebab desa dan kota saat ini keadaannya tidak jauh berbeda.
4. Menghormati pria
Satu lagi alasan pria menikahi wanita yang lebih muda, karena si wanita cenderung menghormatinya. Pria senang menjadi orang yang dicintai sekaligus dihormati. Wanita yang lebih mudah bisa lebih menghormati pria yang lebih tua darinya.
5. Wanita yang sejuk dipandang dan menghangatkan
Pria berusaha menemukan seorang wanita menyejukkan mata sekaligus membuat hangat setiap kali dipandang. Ketika dunia tampak runtuh, seulas senyumannya saja dapat mencerahkan hari sang pria dan membuatnya bersemangat lagi. Untuk kriteria ini, pengalaman pria dengan ibu, guru dan wanita-wanita yang mengesankannya di masa lalu akan sangat menentukan.
6. Tidak ada kata cerai dalam rencana jangka panjangnya
Jika baru menjadi calon istri, wanita sudah mengucapkan perceraian sebagai cara untuk mengatasi konflik pernikahan itu bikin ilfil. Dia mungkin langsung dicoret dari bursa calon istri. Sebagian pria menganggap rencana hari ini adalah kenyataan di masa depan
7. Punya latar belakang keluarga yang jelas
Pria akan memastikan wanita yahg akan dinikahinya memiliki sesuatu yang disebut keluarga. Mungkin saja calon istrinya yatim-piatu, atau hanya memiliki satu orang tua, namun ia tetap memiliki keluarga yang jelas. Hal itu penting, agar anak-anak kelak mudah memahami konsep keluarga.
Jadi begitu, ya...
Tujuh kriteria di atas mungkin tidak semuanya dicari pria pada diri wanita. Namun sebagian besarnya harus ada. Mungkin itulah yang membuat si pria masih melajang entah sampai kapan.
Bagi wanita yang tidak memiliki semua kriteria tersebut, tak perlu galau. Insya Allah masih banyak pria yang tidak menetapkan kriteria macam-macam untuk calon istrinya. Hanya saja, sang wanita juga harus siap menerima sang pria apa adanya.
Pria dan wanita itu menikah untuk saling melengkapi, menyempurnakan. Bukan mencari yang sudah sempurna. Kesempurnaan itu hanya milik-Nya.
No 7 itu paling utama, latar belakang dan silsilah keluarga yang jelas. Terutama untuk menentukan siapa wali sang perempuan 😊
BalasHapussaya memang mencari yang lebih muda, tapi saya juga pernah tertarik dengan yang lebih tua mas, heheh...
BalasHapusyang penting backgrondnya jelas, siapa keluarga dan bagaimana kesehariannya.
aku mah santai no.2 ... perempuan berkarir justru bagus, asal tahu hak dan kewajiban saja.
BalasHapus