Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m
Penis yang loyo tidak mengkhawatirkan untuk fungsi
pembuangan air seni. Namun untuk fungsi reproduksi, Penis harus cukup keras
agar bisa bekerja dengan baik.
Untuk mengetahui sehat tidaknya Penis, dokter spesialis
andrologi, dr Oentoeng H. Heru, MRepro, SpAnd, FIAS, FECSM memberikan tips
seperti yang diwartakan tribunnews.com (17/5/2017). Periksa saja tingkat
kekerasannya.
Ada 4 tingkat kekerasan Penis. Agar mudah menganalisis
sendiri, dokter Oentoeng membaginya berdasarkan kekerasan makanan berikut ini.
Tingka1 1: Penis membesar dari ukuran semula, namun tidak
keras sehingga tidak bisa melakukan penetrasi pada Miss V. Masih lembek seperti
tahu.
Tingkat 2: Saat mendapat stimulasi, Penis mengeras namun hanya
sekeras pisang yang sudah dikupas. Penetrasi masih sulit dilakukan pada kondisi
Penis seperti itu.
Tingkat 3: Penis dapat melakukan penetrasi, namun harus
dengan perjuangan karena belum cukup keras. Kekerasannya dapat disamakan dengan pisang utuh yang masih berkulit.
Tingkat 4: Penis pada tingkat ini diibaratkan mentimun. Keras
dan tegang untuk melakukan penetrasi sehingga fungsi reproduksi dapat
terlaksana dengan baik.
Namun untuk kepastian kondisi Penis, konsultasi langsung
kepada dokter urologi atau andrologi lebih baik daripada memperkirakan sendiri.
Dikutip dari klikdokter.com publikasi (26/2/2016) dr Dyan
Mega Inderawati menjelaskan, Penis yang loyo bisa jadi karena disfungsi ereksi
(DE). Beberapa hal dapat menjadi penyebab DE yaitu kelainan pembuluh darah, kelainan
persarafan, obat-obatan, kelainan pada Penis, dan masalah psikologis seperti perasaan
takut, cemas, dan stres.
“Untuk melakukan pengobatan harus tahu
apa penyebabnya. Pada kasus DE karena gangguan organis, terapi yang dilakukan
umumnya adalah pembedahan atau obat-obatan,” kata dr. Mega. “Jika penyebabnya
gangguan psikologis tidak perlu pembedahan.”
Faktor pencetus harus dicari
terlebih dahulu., barulah melakukan pengobatan. Jika tidak dicari akar
permasalahnnya dan diatasi, DE akan berulang kembali
Dokter Mega juga mengatakan, DE
yang terjadi karena faktor gangguan psikologis memiliki potensi sembuh lebih
besar. Oleh karena itu periksakan diri ke dokter urologi atau andrologi
sesegera mungkin jika Penis ogah bangun.
Komentar
Posting Komentar