Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
Pemenang Sanyembara Cerpen Femina 2015 menawarkan cerita-cerita
dengan latar yang cukup kuat, alur cerita dramatis dan deskriptif. Saya harus
sepakat dengan pilihan dewan juri Sanyembara Cerpen Femina 2015 yang dipimpin
oleh Leila S. Chudlori. Berikut kupasan singkat
ketiga cerpen pemenang Sanyembara Cerpen Femina 2015 itu.
Cerpen Pemenang I Sanyembara Cerpen Femina 2015
Celana Kargo. Itulah judul cerpen karya Indri Hapsari (38) yang mampu menarik perhatian dewan juri. Kisahnya tentang Nayna, gadis Bangladesh yang bekerja sebagai buruh garmen di Rana Plaza. Ia jatuh cinta kepada rekan kerja, sesama buruh pabrik yang terlihat celana kargo dan kakinya saja saat bekerja. Hubungan emosional mereka sebagai buruh yang tiada pernah bertatap muka, digambarkan cukup detil dan menggugah. Itulah satu dari sekian keunggulan cerpen Celana Kargo.
Indri Hapsari adalah dosen pada Fakultas Teknik,
Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya. Ia mengasuh mata kuliah
Tata Letak Pabrik. Tragedi Rana Plaza di Dhaka pada 2014 pernah menjadi studi
kasus untuk mata kuliah tersebut. Menurut
penuturan Indri Hapsari kepada panitia, ia juga melakukan riset kehidupan
wanita di Bangladesh untuk memperkuat ceritanya.
Cerpen Celana Kargo dapat dibaca di sini
Cerpen Pemenang II Sanyembara Cerpen Femina 2015
Membaca cerpen Rumah dari Masa Kecil
karya Desi Noviyanti membuat saya trenyuh. Betapa satu kebohongan
dapat berpengaruh sedemikian hebat terhadap jalan hidup seorang anak. Desi
Noviyanti berhasil membuat saya tercenung setelah membaca cerpen karyanya.
Mungkin hal itu dialami juga oleh para juri sehingga menjatuhkan pilihan kepada
Rumah dari Masa Kecil sebagai Cerpen
Pemenang II Sanyembara Cerpen Femina 2015.
Desi juga berhasil menautkan arsitektur rumah joglo
dan budaya keluarga Jawa ke dalam cerita. Hal itu juga menjadi poin lebihnya.
Rumah nenek menjadi semacam tempat berlindung yang nyaman kala kehangatan dari
orang tua tidak bisa diperoleh. Hanya saja, alur cerpen ini cukup cepat
bergerak dari masa kecil tokoh ke masa dewasanya. Mungkin supaya fokus cerita
pada luka batin tokoh saja, sehingga penulis senagaja membatasi dan melakukan
lompatan waktu di alurnya.
Baca cerpen Rumah dari Masa Kecil selengkapnya di sini
Cerpen
Pemenang III Sanyembara Cerpen Femina 2015
Kisah yang berlatar upacara adat masyarakat Toraja hadir dari
imajinasi Sulfiza Ariska dalam cerpen Rambu
Solo’ Namun poin keunggulan cerpen Rambu Solo’ bukan hanya pada
latar budaya, tetapi juga konflik cerita yang universal tentang hubungan ibu
dan anak, khususnya ibu tiri dan anak perempuannya. Hal inilah yang istimewa,
karena persepsi ibu tiri jahat dibantah oleh Sulfiza melalui cerpennya. Ia juga
memberikan penutup yang mengejutkan. Wajarlah jika Rambu
Solo’ menjadi Cerpen Pemenang III Sanyembara Cerpen Femina 2015.
Menurut panitia, Sulfiza
mempelajari budaya Toraja sekitar 2 tahun untuk menghadirkan kisah Rambu Solo’
Hasilnya, kisah cinta berlatar upacara kematian yang cukup mengharukan. Sepertinya
siapa saja yang ingin menempati peringkat juara di Sanyembara cerpen Femina,
harus memiliki modal pengetahuan latar budaya.
Cerpen Rambu Solo' selengkapnya di sini
Cerpen-cerpen bernuansa budaya lokal maupun mancanegara yang
kental selalu muncul sebagai pemenang. Silakan baca dan pelajari. Mudah-mudahan ulasan singkat ini
membantu kamu yang ingin mengikuti Sanyembara Cerpen Femina tahun ini
Sanyembara Cerpen & Cerber Femina 2015
kalo link ke cerber juara 1-3 femina 2015 ada nggak? mungkin bisa ditautkan? thanks :)
BalasHapusYa, kalau sudah dimuat atau ada versi digitalnya, akan saya tautkan
HapusKeren Kak bisa buat pembelajaran
BalasHapusTerima kasih sudah mampir
Hapuswahhh bagus juga ya kalo cerpennya dipublish untuk umum...
BalasHapusbelum sempet baca sih, tapi penasaran banget dengan cerpen juara 1 yg inspired by true story...
makasi infonya kang koko nata :)
BalasHapusitu emang nulisnya Sanyembara ya benar ya bukan sayembara :D
BalasHapusHarusnya Sayembara bukan Sanyembara. Tapi posting ini khusus untuk mereka yang googling dengan kata Sanyembara :-P
HapusMenarik ulasannya... lagi bikin beberapa cerpen utk lomba ini. Semoga berhasil menyelesaikannya dan punya nyali mengirimkannya
BalasHapusterima kasih link cerpennya,
BalasHapuspengen baca juga yang cerbernya tapi belum ada ya?
untuk referensi :)
Juara 1 dan Juara 2 sudah ada. Nanti saya coba ulas juga
HapusPenting neh
BalasHapus