Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
Manfaat bermain di luar rumah bagi anak usia dini
Manfaat bermain di luar rumah bagi anak usia dini pada tempat khusus bermain seperti tanah lapang, taman bermain, atau arena yang aman bagi anak-anak usia dini sudah cukup kita ketahui. Misalnya melatih kemampuan gerak anak atau yang populer disebut motorik. Tumbuh kembang motorik yang baik akan berdampak kepada kondisi fisik yang prima pada si anak di kemudian hari.
Selain
dapat melatih kemampuan motorik halus dan kasar anak, bermain di luar rumah
pada area khusus juga memberikan manfaat lain seperti yang akan saya paparkan
berikut ini.
Manfaat Bermain #1: Menumbuhkan Kemampuan Bersosialisasi
Di
taman bermain anak-anak biasanya bertemu dengan anak-anak tetangga atau anak-anak
lainnya yang tinggal di dekat lapangan bermain. Usia mereka bervariasi, ada
yang lebih kecil, sebaya, maupun anak-anak yang berusia lebih tua. Beragamnya
usia anak yang bermain di taman bemain merupakan kesempatan bagi anak kita
untuk besosialisasi dengan anak-anak lain, bukan hanya dengan keluarga di rumah
atau saudaranya saja.
Fasilitas
bermain atau permainan yang terbatas membuat mereka harus bermain secara
bergantian dan bekerja sama. Saat bermain ayunan misalnya. Anak harus bermain
secara bergiliran. Jika anak belum bisa mengayun sendiri, ia juga harus meminta
tolong pada anak lainnya mendorong ayunan dari samping atau belakang. Dari
bermain ayunan saja, anak-anak harus berkomunikasi, berbagi, juga bekerja sama
dengan anak-anak lainnya.
Anak-anak juga mulai belajar empati. Empati adalah kemampuan seseorang untuk memahami atau mengerti perasaan orang lain, sensitif akan kebutuhan dan perasaan orang lain, mau membantu orang lain yang tersakiti dan atau dalam masalah serta memperlakukan orang lain dengan penuh kasih. Saat anak bermain dan menemukan anak lainnya terjatuh, kita sebagai orang dewasa dapat mengajak si kecil membantu anak yang terjatuh itu. Empati pada diri anak-anak kita dapat kita tumbuhkan secara perlahan-lahan.
Manfaat Bermain #2: Menstimulasi Imajinasi dan Kreativitas
Anak-anak
usia 4 tahunan sudah bisa bermain peran. Mereka memerankan tokoh tertentu,
misalnya tokoh-tokoh di dalam film animasi. Misalnya tokoh-tokoh dalam film
Frozen. Satu anak berperan sebagai Anna, anak lain berperan sebagai Elsa.
Mungkin anak lain lebih suka menjadi Olaf, si manusia salju. Anak-anak
berlari-lari berimajinasi tempat bermain mereka adalah hamparan salju nan luas.
Mereka tertawa, berkejaran, dan melakukan hal-hal yang mereka lihat dalam film
Frozen.
Bermain
di luar rumah dengan memerankan tokoh tertentu menstimulasi anak untuk
berimajinasi dan kreatif. Imajinasi anak yang kuat dapat mengubah debu-debu
menjadi salju, bilah papan seolah papan luncur, dan gubuk lesehan adalah istana
salju yang indah. Imajinasi dan kreativitas bermain peran ini memang mungkin
saja muncul saat anak bermain sendirian. Namun dengan bermain dengan anak
lainnya, mereka akan terstimulasi berimajinasi lebih liar dan lebih kreatif
lagi. Area bermain yang luas juga memungkinkan mereka bergerak bebas tanpa
hambatan. Pastikan saja tempat bermain mereka aman sehingga kita dapat
melepaskan mereka bermain bersama teman-temannya.
Manfaat Bermain #3: Melatih Anak Memecahkan Masalah
Saat
bermain di luar rumah, berbagai masalah dapat saja muncul. Misalnya saat anak
ingin bermain ayunan ada ulat di bangku ayunan. Hasil didikan orang tua di
rumah akan sangat membantu anak memecahkan masalah ulat di bangku ayunan sehingga
agar ia dapat memakai ayunan itu. Anak bisa saja memilih lari atau menjuhi ayunan
jika orang tua kerap mendidik dengan ketakutan-ketakutan. Anak cerdas mungkin
akan mengambil ranting atau daun dan menyingkirkan ulat itu.
Semakin
sering anak bermain di luar rumah, semakin banyak masalah bermain yang akan
mereka temukan. Seiring petumbuhan kognitif atau berpikirnya, anak dapat
menyelesaikan masalah sendiri dengan cara yang khas, sesuai dengan usia
perkembangannya.
Manfaat Bermain #4: Mendekatkan Anak dengan Lingkungan Sekitarnya
Anak-anak
usia dini dapat mengenal identitas anak lainnya tanpa perkenalan formal
terlebih dahulu. Bahkan anak dapat langsung bermain tanpa tahu nama
masing-masing. Seiring waktu, mereka akan mengetahui nama, orang tua atau orang
dewasa yang mendapingi temannya bermain, serta tempat tinggalnya. Manfaat
bermain di luar rumah ini, selit diperoleh jika anak bermain sendiri di dalam rumah.
Anak
juga menjadi tahu letak dan posisi taman bermain. Kenal dengan para tetangga
dan orang-orang yang tinggal di sekitar tempat ia bermain. Bahkan tidak jarang,
anak kita lebih dikenal daripada kita sendiri. Sehingga tidak jarang kita
disapa dengan nama anak kita: Papa Alika, Mama Alika, atau Mbaknya Alika. Bermain
di luar rumah terkadang bukan hanya mendekatkan anak dengan lingkungan
sekitarnya, tetapi juga mendekatkan kita yang awalnya malas bergaul dan
bersosialisasi dengan warga sekitar kita.
Manfaat Bermain #5: Membangun Kemampuan Menjaga Diri
Anak-anak
yang bermain di luar rumah mendapat kesempatan mengenali bahaya-bahaya dan
bebagai hal yang harus mereka hindari. Ketika melewati selokan, mereka harus
melompatinya. Selokan berisi air kotor yang tidak patut untuk dijadikan mainan.
Melalui orang dewasa atau anak lainnya, anak menjadi tahu bahwa selokan yang
berair keruh dan berlumpur bukan mainan yang menyenangkan. Anak-anak akan menghindari
selokan. Jika mainan mereka jatuh di selokan, mereka akan belajar cara
mengambil mainan itu dan membersihkannya.
Jika
anak terjatuh dan kesakitan saat bermain panjat-panjatan, mereka dapat belajar
berhati-hati dan mencari cara agar tidak terjatuh lagi. Kita dapat membiarkan
mereka melakukan kegiatan yang tidak mengamcam jiwa dan raga mereka agar
terbangun kemampuan menjaga diri sendiri pada anak. Memanjat tembok yang tidak
terlalu tinggi, mungkin bagus untuk mereka. Awasi dan ingatkan saja seperlunya
sehingga anak mendapat kesempatan untuk mengenali dan merasakan dampak dari
kegiatan yang mereka pilih sendiri.
Manfaat Bermain #6: Membantu Anak
Mengenali Dirinya
Alika,
anak saya yang berusia 3,8 tahun senang bermain panjat-panjatan. Ia bisa
mencapai rangka panjat setinggi 1 meter, namun lebih dari itu, dia akan meminta
bantuan saya untuk memegangi tubuhnya karena khawatir jatuh. Alika belajar
mengenali apa yang sudah mampu dan belum mampu ia lakukan sendiri dengan
bermain di luar rumah. Saya terkadang hanya mengawasi saja. Jika Alika meminta
bantuan, baru saya berikan bantuan itu.
Berbeda
lagi jika Alika bermain ayunan. Sejak awal, Alika sudah minta bantuan saya
mengayunkan karena ia belum mampu mengayun sendiri dengan hentakan kakinya. Beberapa
permainan di luar rumah lainnya juga dapat kita manfaatkan agar anak mengenali
dirinya, bahwa dirinya sudah mampu atau belum mampu melakukan sesuatu sesuai
dengan usia tumbuh kembangnya.
Selalu Pastikan Kondisi Anak Aman dan Nyaman
Rasa
saya kita kepada anak terkadang membuat kita selalu khawatir dan kerap
mengucapkan larangan ini itu. Termasuk saya. Saya sebagai ayah belum bisa
membiarkan Alika yang belum genap berusia 4 tahun bermain di luar rumah
sendirian tanpa pengawasan. Padahal anak kita mempunyai hak untuk tumbuh dan
berkembang dengan caranya sendiri. Jalan tengahnya, saya selalu berusaha
memastikan tempat Alika bermain aman dan kondisi Alika saat bermain juga
nyaman.
Saya
pastikan taman bemain Alika tidak memuat alat permainan yang tajam, berkarat
atau rapuh. Jika rerumputan, lapangan aman untuk dipijak, Alika boleh saja
bermain tanpa alas kaki. Jika banyak putri malu atau rumput berduri, saya
sarankan Alika menggunakan sendal dan jelaskan akibat yang harus ia terima jika
menginjak putri malu tanpa alas kaki.
Pakaian
untuk bermain juga harus aman dan nyaman. Alika suka menggunakan rok panjang,
membuatnya seperti princess di film
animasi. Namun untuk bermain di luar rumah, saya memakaikan kaos anak yang
terbuat dari katun dan celana panjang yang membuatnya leluasa bergerak.
Kaos Anak Hoofla Kids Nyaman, Bisa Beli Online
Sebagai
ayah, saya agak malas jika diminta istri menemaninya berbelanja pakaian.
Beberapa kali menemani istri belanja pakaian, kami harus berputar-putar di
seluruh area mall yang menawarkan pakaian, hanya untuk membanding-bandingkan
pakaian satu dengan pakaian lainnya, tetapi pada akhirnya balik ke tempat awal kami
hunting pakaian. Saya lebih suka beli
pakaian online saja. Pengalaman saya
beberapa kali belanja pakaian online, ukuran dan bahan pakaian cukup memuaskan dengan
cermat memerhatikan detil keterangan pakaian atau ukuran tubuh model. Namun
istri saya lebih suka membeli pakaian secara langsung. Untunglah, Istri jarang
sekali belanja pakaian. Biasanya jelang hari raya atau untuk momen khusus saja.
Masalahnya
Untuk Alika yang sedang dalam masa pertumbuhan, pakaiannya beberapa bulan
sekali harus diganti. Apalagi jika kualitas pakaian rendah. Jahitan pakaian
sering lepas atau sobek. Membeli pakaian anak secara online untuk Alika cukup
berisiko tidak pas, sampai akhirnya saya bertemu dengan Hoofla Kids melalui
seorang teman. Hoofla Kids menawarkan kaos anak dengan bahan berkualitas
tinggi, nyaman, dan disain yang keren. Koleksi kaos anak Hoofla Kids dapat kita
temukan di web Hoofla Kids juga akun instagram Hoofla Kids. Selain itu kaos anak Hoofa Kids juga dapat dipesan melalui Pin BB : 7A904FE9, WhatsApp : 085720314251, Phone : 081214669941 dan FB : Jual Baju Anaklucu.
Alika
sudah memakai kaos Hoofla Kids untuk bermain di taman dekat rumah, juga jogging
di sekitar stadion Gelora Bandung Lautan Api. Bahannya cocok untuk bermain di
luar rumah; lembut, halus, dan menyerap keringat. Disainnya pun disukai Alika.
Istri saya juga puas saat pesanan kaos Hoofla Kids tiba di rumah. Lebaran
nanti, rencananya kami akan membeli beberapa kaos Hoofla Kids untuk dibagikan
kepada keponakan. Akhirnya saya harus setuju dengan tagline kaos anak Hoofla Kids : When Your Kids Meet Their Needs,
karena sudah membuktikan sendiri keunggulan produknya.
yup, anak2 paling seneng bermain di luar rumah.
BalasHapushofla kids produk baru ya mas Ko? baru denger :D coba searching ah, siapa tau ada yg cocok buat kasih ponakan
Iya, baru (saya baru tahu :-P) Lina bisa kunjungi web-nya di http://www.kaosanakhoofla.com/
HapusTerima kasih sudah mampir, Mas Ali
BalasHapusWah, gak kerasa anak Mas Koko sudah besar ya. Main ke Riung Dek Alika :)
BalasHapusKarena jarang ketemu, jadi kaget tahu-tahu sudah besar ya, Mbak. Insya Allah nanti kapan-kapan disempatkan silaturahim
HapusBaru ini lihat foto anaknya, Mas Koko. Btw, artikelnya bermanfaat banget ini. :)
BalasHapusIya, Mbak. Foto si kecil memang sengaja jarang saya tampilkan di media sosial atau blog ^_^
Hapusbermain di luar rumah anak-anak jadi lebih gembira
BalasHapusTermasuk anak saya senang sekali kalau bermain di tempat main yg outdor dab luas
BalasHapus