Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
A Shadow of Blue
merupakan fim pendek garapan Carlos Lascano, seorang sutradara, penulis, juga
ilustrator yang terlahir di Argentina pada 8 Juni 1973. Salah satu kekhasan
film animasi garapan Carlos Lascano yang terdapat dalam A Shadow of Blue adalah gabungan antara animasi dan objek nyata. Ia
menggunakan mata dan bayangan orang asli dan untuk film animasinya itu.
Ide A Shadow of Blue
Ide
film pendek A Shadow of Blue muncul saat Carlos Lascano melihat foto yang
sangat menggugah nuraninya. Foto itu memuat dua orang gadis berseragam sekolah
tengah berjalan melewati reruntuhan bangunan satu kota yang hancur akibat
perang. Mereka tidak terlihat takut, malah terlihat sambil bermain-main di
antara reruntuhan. Carlos menduga pastilah ada imajinasi dan fantasi tertentu
di kepala mereka, sehingga mampu berjalan melalui puing-puing bangunan kota.
Carlos
mulai memikirkan bagaimana cara menyampaikan kekuatan mimpi dan fantasi dua
gadis berseragam itu. Ia senang menyampaikan cerita secara metafora. Ia ingin
setiap orang memaknai ceritanya dengan cara yang paling cocok untuk diri mereka
sendiri. Ia suka dengan cerita yang multitafsir. Masalahnya jika ia membuat
cerita dengan tokoh gadis kecil berada di tengah puing-puing, tank, dan asap,
serta suasana perang lainnya, banyak orang akan memiliki penafsiran yang sama.
Carlos
akhirnya mendapatkan ide: menggunakan bayangan sebagai tokoh utama ceritanya. Setiap
orang dapat menafsirkan bayangan sebagai apa saja. Termasuk lingkungan di mana
bayangan itu berada. Bagi Carlos sendiri, ia dapat menebarkan berbagai simbol
baik pada gerak dan tingkah laku si bayangan, juga benda-benda di sekitar si
bayangan.
Pembuatan A Shadow of Blue
Carlos
menggunakan aktris sungguhan sebagai bayangan. Hal itu dilakukannya agar film
animasinya hadir senyata mungkin. Selain itu, emosi-emosi bayangan harus
terlihat dari gerak-geriknya, karena bayangan tidak memiliki ekpresi wajah
beremosi. Maka, setiap gerak aktris yang menjadi bayangan direncanakan sematang
mungkin.
Tokoh
gadis kecil diperankan oleh marionette, semacam boneka yang terbuat dari
porselen, kardus, kayu, kawat, dan kain. Tingginya 25 cm. Beberapa bagian
tubuhnya ditandai pola untuk diolah dengan teknologi 3D, terutama bagian mata.
Gerak tubuh si gadis kecil yang terbatas, harus dibantu dengan binar dan
lirikan mata yang penuh makna. Mata gadis kecil harus bisa menyampaikan
emosinya. Mata inilah yang dipadukan dengan mata asli sehingga hasilnya seperti
yang kita lihat pada film A Shadow of
Blue.
Bagian
akhir dari A Shadow of Blue yang
harus diselesaikan adalah ilustrasi musik dan efek suara. Terlebih A Shadow of Blue tidak menggunakan
percakapan. Ilsutrasi musik digarap oleh Alex Conrado sedangkan efek suara oleh
Paul Wardlaw dan Mark Vogelsang dari OIART.
Awalnya Tidak Paham dengan A Shadow of Blue
Saya
sebagai pecinta film animasi, awalnya tidak paham dengan alur cerita “A Shadow of Blue” Kenapa banyangan si
gadis kecil keluar dari tubuhnya? Ketika sampai pada akhir cerita, barulah saya
paham, apa yang ingin disampaikan Carlos Lascano. Hal itulah yang menyebabkan
saya menggunakan film ini untuk menjelaskan tentang plot cerita pada pelatihan
menulis kreatif
Selengkapnya
tentang penggunaan “A Shadow of Blue”pada pelatihan menulis kreatif di sini.
Jika
kamu sudah menonton film “A Shadow of
Blue” ini, saya yakin kita akan sepakat bahwa Carlos Lascano berhasil
menghadirkan film animasi yang realistis dengan pesan yang cukup dalam. Betul,
kan?
sumber tulisan dan gambar: http://www.carloslascano.com/
Tak cari di Youtube ah!
BalasHapusSudah ada link-nya di akhir tulisan lho
Hapus