Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m
Pecinta
kuliner pastilah memiliki tempat makan atau restoran favorit karena berbagai
alasan. Salah satu alasannya mungkin kenangan indah di restoran itu. Nah, satu
restoran di Jalan Ciumbuleuit Bandung siap menghadirkan kenangan indah dalam
rasa dan suanana. Terlebih Ridwan Kamil akan sering mampir ke sana.
Interior Putih dan
Kunang-kunang Raksasa
Restoran
Cawan Kitchen cukup mudah ditemukan jika kita sering menyusuri Jalan
Cimbeleuit. Lokasinya sebelum kampus Universitas Parahyangan, di sebelah kiri, jika
kita berkendara dari arah Jalan Cihamplas, tepat di depan Hotel Haris.
Bangunannya
tidak mencolok, serupa rumah biasa yang di-cat putih. Terdapat beberapa set bangku-bangku
putih dan meja di halamannya yang merangkap tempat parkir sepeda motor. Tulisan
CAWAN tersemat di tepi atap sedangkan kata KITCHEN dengan ukuran kecil
mengiringi di bawahnya.
Begitu
masuk, kita akan mendapati pantry di
sisi kanan. Kursi-kursi logam bercat putih dengan meja bundar tersusun rapi.
Empat orang dapat melingkari meja sambil menikmati santapan Cawan Kitchen.
Interior didominasi warna putih dengan tebaran bola lampu kuning yang
menggantung. Di malam hari, bola-bola lampu itu serupa kunang-kunang raksasa
yang membeku dan mengambang di udara.
Metamorfosis Shaffron
Di
pantry minuman saya melihat papan
menu bertuliskan kata Shaffron. Saya bertanya kepada salah satu teman. Apakah
ada hubungan antara Cawan Kitchen dan Shaffron Martabak? Sebab, saat mencari
alamat Cawan Kitchen, saya diarahkan mesin pencari ke Shaffron Martabak.
Ternyata, Cawan Kitchen merupakan pengembangan dari Shaffron Martabak.
Shaffron
Martabak telah dikenal sejak akhir 2013 dengan variasi martabak manis dan
martabak asinnya. Beberapa variasi martabak manisnya menggunakan selai dan cokelat
merek terkenal seperti Toblerone, Delfi, dan Cadbury. Martabak asinnya konon
sangat lezat karena cocolannya bukan kuah kecap, melainkan saus keju!
Martabak Toblerone |
Pengembangan
Shaffron Martabak ini membuat pengunjung dapat memilih menu selain martabak. Tahu sendirilah, orang Indonesia
beranggapan belum makan jika belum menyantap nasi atau makanan berat lainnya. Ulasan Shaffron
Martabak di media-media online yang memberikan testimoni positif membuat saya ikut memilih menu martabak sebagai
pilihan pertama untuk bersantap di Cawan Kitchen.
Menu Indonesia Tetap Juara
Berbagai
menu tersedia di Cawan Kitchen. Baik menu Eropa, wertern, Jepang, Tiongkok, juga masakan Indonesia. Untunglah saya
datang bersama rombongan teman-teman, sehingga bisa saling mencicipi menu yang kami
pesan masing-masing. Kami diberikan buku menu yang berisi daftar makanan dan minuman andalan. Namun jika pengunjung ingin menikmati masakan yang spesifik, seperti ala western atau Tiongkok saja, para chef Cawan Kitchen siap memberikan aneka menu lain yang tidak tercantum di buku menu.
Dua
varian martabak kami pilih serentak: Chicken Martabak & Toblerone Martabak.
Rasa kedua martabak itu memang seperti yang sering saya baca di berbagai blog
dan media massa. Martabak manisnya kenyal namun lembut. Cokelat Toblerone
meleleh rata, benar-benar juara. Giliran martabak asinnya saya cicipi. Di
mulut, tekstur daging ayam masih terasa. Rupanya daging ayam dipotong agak
besar, bukan dicincang, sehingga kita yakin bahwa martabak asin berisi daging
bukan sedikit daging dan aneka bahan campuran. Saus kejunya juga membuat
martabak asin ini benar-benar beda dengan martabak asin kebanyakan.
Martabak Asin dengan Saus Keju |
Pada pilihan menu Indonesia, saya sempat menikmati Nasi Goreng Bali, Ayam Bakar Madu, Mie Godhog, dan Tahu Lada Garam. Nah, menu-menu Indonesia ini lebih terasa nendang di lidah karena bumbu dan rempahnya, terutama Nasi Goreng Bali yang mirip dengan nasi goreng sea food. Pedas dari lada dan rasa daging cumi mendominasi indra pengecap saya. Udang berukuran sedang bersembunyi di timbunan nasi. Saya merekomendasikan Nasi Goreng Bali ini kepada para pecinta kuliner Indonesia.
Dari semua menu yang saya cicipi, saya harus sepakat dengan orang-orang yang pernah mengunjungi Cawan Kitchen, bahwa Nasi Goreng Bali layak menjadi juara, mengungguli menu lainnya. Rasa dan aromanya berbeda dengan nasi goreng yang sering saya santap.
Favorit Ridwan Kamil?
Menjelang pulang, saya dan teman-teman dikejutkan dengan sosok orang nomor satu di Kota Bandung: Ridwan Kami. Walikota Bandung yang akrab disapa Kang Emil itu datang bersama beserta keluarganya, kemudian duduk di meja yang sejak sore sudah disiapkan untuk barbeque. Teman di samping saya berujar bahwa Cawan Kitchen ini milik sahabat Kang Emil. Apakah itu berarti Cawan Kitchen akan menjadi restoran favorit Kang Emil?
Kami pun akhirnya meminta Kang Emil foto bersama sabagai kenang-kenangan. Hari itu, saya mendapatkan pengalaman rasa yang cukup berkesan, terlebih berjumpa dan berfoto dengan Kang Emil untuk pertama kalinya. Kenangan-kenangan itu sepertinya akan menjadikan Cawan Kitchen sebagai salah satu restoran favorit saya kini dan nanti.
Nasi Goreng Bali |
Dari semua menu yang saya cicipi, saya harus sepakat dengan orang-orang yang pernah mengunjungi Cawan Kitchen, bahwa Nasi Goreng Bali layak menjadi juara, mengungguli menu lainnya. Rasa dan aromanya berbeda dengan nasi goreng yang sering saya santap.
Ayam Bakar Madu |
Favorit Ridwan Kamil?
Menjelang pulang, saya dan teman-teman dikejutkan dengan sosok orang nomor satu di Kota Bandung: Ridwan Kami. Walikota Bandung yang akrab disapa Kang Emil itu datang bersama beserta keluarganya, kemudian duduk di meja yang sejak sore sudah disiapkan untuk barbeque. Teman di samping saya berujar bahwa Cawan Kitchen ini milik sahabat Kang Emil. Apakah itu berarti Cawan Kitchen akan menjadi restoran favorit Kang Emil?
Bersama Ridwan KAmil di Cawan Kitchen |
Informasi
Cawan Kitchen
Alamat Jln.Ciumbuleuit
no. 85 Bandung
RSVP : +6282122221596
RSVP : +6282122221596
Jam buka 16.00-22.00 WIB
Harga makanan mulai dari Rp10.000
dan minuman Rp6.000
Review yang sangat menarik dan lengkap. Goodjob.
BalasHapusBelum bisa fokus, ni. Sagalana dibahas ^_^
HapusJadi pengen... thanks mas... (y)
BalasHapushttp://irfanazizi.blogspot.com/2015/08/alur-pembangunan-karakter.html
Irfan meninggalkan jejak termodus ^_^
Hapushmmm... infonya lengkap, menggoyang lidah dan menarik kang
BalasHapusAyo mampir, mbak :-)
Hapusga ngangka bisa photo bareng kang Emil di Cawan, rupanya Cawan tempat makan orang kasohor toh :D
BalasHapusBonus makan enak ^_^
Hapuswajib di kunjungi klw main ke bandung nih gan.nice post gan
BalasHapusTerima kasih atas dukungannya ^_^
HapusWah pengen mampir, makasih infonya Mas Koko
BalasHapus