Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
Berbagai Cupcake sepintas terlihat sama. Toping atau puncak cupcake yang
membuatnya tidak serupa satu sama lain. Aneka bahan isi, warna, dan rasa menjadikan tiap cupcake unik. Seperti itulah persahabatan. Terlihat sama, namun ternyata beda. Begitu juga dengan persahabatan dalam novel Cupcake Festival.
Kisah Cupcake Festival
OcaTak Sengaja Menabrak Tante Rissa (2) |
Oca mengajak sahabat-sahabatnya juga untuk
membantu Tante Rissa, yaitu Dinna, Raka, dan Evan. Mereka masih duduk di
kelas VI SD Bulan Bintang. Selama dua bulan, usai sekolah, mereka akan membantu
Tante Rissa mengelola toko cupcakenya. Kebetulan saat itu toko hanya dikelola oleh
Tante Rissa, anaknya Liana, siswi kelas VIII SMP Bulan Bintang dan seorang
asisten bernama Mbak Lilis. Oca dan Raka bertugas sebagai waiters, Dinna pelayan di meja pilih, dan Evan sebagai penjaga
kebersihan.
Selama membantu Tante Rissa di tokonya itulah,
empat sahabat itu mengalami berbagai peristiwa seru. Mulai dari kurang ramahnya
Liana, perkenalan Oca dengan Resty, sahabat Liana yang kelak akan membawa
masalah pada Oca dan kawan-kawan, pertengkaran Oca dengan Raka dan
keikutsertaan toko Cupcake Friend dalam Festival Cupcake Indonesia. Namun akhirnya
toko Cupcake Friend harus tutup. Penutupan toko itu juga akan membawa pengaruh
besar pada kehidupan Oca di masa depan.
Festival Cupcake Lezat (3) |
Bukan Tentang Cupcake Festival
Novel karya Isna Meiriska yang terbit pada
Agustus 2014 ini memang tidak fokus menceritakan sebuah Cupcake Festival. Tema
ceritanya persahabatan dengan latar toko cupcake. Cupcake Festival hanya diceritakan
dalam satu bab saja dalam novel setebal 98 halaman itu. Penyelenggaraan Cupcake Festival pun dituturkan secara unik oleh Isna. Isna yang memiliki akun twitter
@namelessis, menceritakan bahwa Cupcake Festival dinilai oleh para pengunjung
yang datang mencicipi cupcake dari setiap toko peserta festival. Toko yang
paling banyak dipilih pengunjung akan menjadi pemenang. Pemenang Cupcake Festival
akan dikirim ke Italia untuk lomba tingkat internasional.
Keterlibatan Oca dan tiga sahabatnya di toko Cupcake
Friend juga sangat menarik. Isna tidak menuliskan bahwa Oca dan kawan-kawan
bekerja di toko itu. Mereka hanya membantu Tante Rissa saja. Hal ini cukup bisa
diterima pembaca, terutama pembaca anak-anak. Sebab jika Oca dan
sahabat-sahabatnya dituliskan bekerja di toko, Tante Rissa telah melanggar undang-undang tenaga kerja yang melarang satu usaha mempekerjakan anak-anak di
bawah umur, apalagi masih SD seperti Oca, Dinna, Raka, dan Evan.
Kombinasi persahabatan anak perempuan dan laki-laki
antara Oca-Dinna-Raka-Evan juga masih jarang dipakai penulis cilik. Umumnya
penulis cilik menceritakan persahabatan sesama anak perempuan saja, terlebih
jika penulis ciliknya memang perempuan. Kombinasi persahabatan amak perempuan
dan laki-laki ini tepat untuk latar toko cupcake, sebab pada bidang
pekerjaan apa pun, ada pekerjaan yang lebih tepat dilakukan oleh laki-laki, dan
ada pula pekerjaan yang lebih tepat jika diselesaikan oleh perempuan.
Saran untuk Cupcake Festival Lainnya
Penulis cilik lain masih
bisa memakai tema Cupcake Festival dalam novelnya. Isna belum menceritakan
secara detil cara membuat cupcake secara lengkap, ragam cupcake, bahkan sejarah
dan perkembangannya. Bagian itulah yang bisa dikembangkan oleh penulis cilik
yang ingin menggarap tema Cupcake Festival. Bila perlu, beberapa resep cupcake bisa
diceritakan secara lengkap, sehingga pembaca tertarik atau bisa membuat cupcake
setelah membaca novel tentang Cupcake Festival.
Berbagai variasi cupcake (4) |
Selain itu, Cupcake Festival
yang benar-benar kuat nuansa kompetisinya bisa dihadirkan. Misalnya Cupcake Festival
dengan peserta dari berbagai negara, atau Cupcake Festival yang ditampilkan
seperti lomba-lomba masak di televisi. Cupcake merupakan makanan dari luar
negeri. Jadi tidak ada salahnya menceritakan asal-usul cupcake sekaligus
menggunakan negara asal cupcake sebagai latar cerita.
Festival cupcake di Mal Paragon, Semarang pada Oktober 2012 (5) |
Penulis cilik juga perlu
memperhatikan ketebalan naskah yang ditulisnya. Pada novel Cupcake Festival
karya Isna Meiriska terdapat bonus cerpen berjudul Misterious Letter and Twins.
Cerpen setebal 12 halaman itu mungkin ditambahkan karena naskah cupcake festival
kurang tebal. Usahakan tebal isi novel sekitar 55-60 halaman dengan spasi 2.
Tebal tersebut sedang untuk buku anak karena tidak terlalu tebal dan juga tidak
tipis. Selamat menulis!
Sumber gambar
1,2,3 Buku PCPK Cupcake Festival
4.
5. http://cupcakesdotavenue.blogspot.com/
Sumber gambar
1,2,3 Buku PCPK Cupcake Festival
4.
5. http://cupcakesdotavenue.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar